• Breaking News

    Kamis, 01 Desember 2016

    BMW Ingin Mobil Listrik Mendapat Perhatian Khusus di Indonesia

    Trend Otomotif - Perkembangan industri otomotif berlangsung secara berlahan namun pasti dengan hadirnya berbagai inovasi serta perkembangan yang muncul. Untuk menjaga kelangsungan lingkungan, teknologi industri otomotif juga mengalami perkembangan, seperti munculnya demonstrate berbahan bakar hidrogen, mobil listrik maupun blend. 

    Menyambut period baru industri otomotif masa depan yang berteknologi tinggi serta ramah lingkungan, BMW Indonesia hadirkan diskusi bertajuk "E-flexibility, The Future of the Automotive Industry" dalam Indonesia Economic Forum (IEF) pekan lalu.



    Berita Otomotif pada acara tersebut, BMW terus melakukan persiapan dan juga memberikan rekomendasi mobil nol emisi (mobil listrik) di Indonesia. Hal ini agar tidak tertinggal dari negara maju. Seperti yang diketahui, negara-negara di Eropa maupun Amerika memberikan insetif bagi mobil ramah lingkungan seperti mobil listrik dan cross breed yang memicu masyarakat untuk semakin ramah lingkungan. Namun hal tersebut masih belum berlaku di Indonesia dengan pemerintah yang masih memberikan insetif pada mobil murah atau LCGC saja. 

    Untuk menghadirkan mobil listrik di Indonesia, kata Andy Hum, BMW i Project Lead, BMW Asia adalah dengan memberikan kebebasan pajak bagi mobil emisi nol. 

    "Ini menjadi masalah yang cukup sensitif, tekait dengan keuangan. Namun, pajak yang tinggi untuk mobil listrik cukup menyakitkan, dan konsumen akan merasa tidak nyaman karena harga yang tinggi. Jadi demi menarik minat konsumen, nampaknya pembebasan pajak akan sangat baik," ujar Andy Berita Otomotif. 

    Lanjut Andy yaitu memberikan keistimewaan kepada mobil listrik ini. Ini tentu akan menarik minat masyarakat membeli mobil zero spread. "Seperti misalnya pembebasan aturan nomor ganjil-genap yang ada di Jakarta untuk mobil listrik, hibrida atau module hibrida," ujar Andy.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar